Serunya mondok di Dayah TU Krueng Alem (Pesantren Hidayatul Al Mustafid) !!!

 



Awalnya hanya ingin mencari suasana baru, karena lelah dengan kehidupan di kampung. Memilih masuk pesantren untuk memperbaiki ahlak, mengembangkan pengetahuan agama dan agar lebih dekat dengan Sang Maha Kuasa, Allah SWT.

Aku pergi berkelana hingga menyebrangi gunung dan laut demi menemukan tempat yang terbaik. Menemukan banyak pengalaman saat aku berkunjungan ke berbagai pesantren.

Setelah berkunjungan ke berbagai pesantren di berbagai tempat. Baru kali ini aku menemukan pesantren yang indah, sejuk, luas, dan nyaman deh pokoknya. Sampai ada kakak Kelas yang sempat mengantarkan ku untuk keliling melihat asrama, dan dia bilang. “Pesantren boleh ditengah hutan, tapi prestasi mendunia!”. Kalimat singkat yang penuh makna.

Saat aku mendaftar aku tidak menyadari bahwa aku akan sekolah tingkat Mu'adalah Ulya selama 3 tahun. Tujuannya adalah untuk pendalaman Ilmu Agama khususnya seperti Fiqh, Tauhid, Tasawwuf, Nahu, Shoraf dan lainnya. Karena sebelumnya aku sangat buta akan Ilmu Agama. 

Kesan pertama menjalani kehidupan pondok pesantren adalah berat. Tapi seiring berjalannya waktu akupun terbiasa. Walaupun terkadang aku dan teman-temanku merasa kesal dengan peraturan yang berlaku dipesantren.

Waktu terus berjalan hingga aku merasa nyaman dengan hobi ku saat ini, Kalian tau apa hobi ku?

Hobiku adalah membaca banyak kitab, belajar menulis berbagai khot dalam ilmu kitabah dan kaligrafi. Dengan membaca kita bisa menambah wawasan sekaligus menjawab pertanyaan diri sendiri maupun teman-teman yang selalu ingin tau dengan pengetahuan terbaru.

Doakan ya teman-teman, dimasa depan yang akan datang aku ingin sekali menjadi seorang ulama. Jadi, kitab yang sering aku baca adalah yang berisikan tentang penjelasan berbagai macam cabang fan ilmu.

Selain itu, banyak kitab tentang motivasi khususnya kitab tasawwuf yang bisa menambah semangatku untuk terus balajar dan mencoba hal baru.

Sekarang aku faham, mengapa aku bisa berada dipenjara suci yaitu Pondok Pesantren. Pesantren itu bagaikan batu pijakan pertamaku untuk melompat jauh memulai perjuangan hidup, khususunya didunia ilmu pengetahuan.

Ku pelajari semua hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. Menilai sesuatu tidak hanya dari rupanya. Mengenal masing-masing kepribadian temanku, memberikan solusi untuk sebagian orang, memperlajari situasi, dan keadaan, serta mencari cara untuk memecahkan masalah.

Kalian tau apa yang kutemui dengan kebiasaanku itu? Ternyata, masalah yang aku miliki untuk mempertahankan diri dipesantren, tidak sebanding dengan masalah yang dimiliki oleh salah seorang temanku. Itu yang membuatku sadar untuk terus berfikir dewasa dan mandiri.

Bersama teman, kami bisa saling memotivasi untuk terus belajar menjadi pribadi yang kuat. Mejadi anak satu-satunya yang bisa merasakan pendidikan pesantren. Dengan prestasiku, aku bertekad untuk membuat keluargaku bangga dan bahagia dunia akhirat. Menjadi jalan untuk menuju surga Nya kelak.

Teman-teman, aku bingung harus menuliskan kisah yang mana lagi, karena terlalu banyak pengalaman yang ingin aku bagikan untuk kalian. Tapi semua kehidupan pesantren sangat seru, menyenangkan, penuh tantangan, dan kebahagianan.

Jadi, apakah kalian sudah siap menjadi santri sepertiku? Kalian sudah tau apa arti kata SANTRI?

Siap Amankan Negara Tercinta Republik Indonesia. 

oh ya, perkenalakan aku yang bercerita bernama Salman Al Farisi, rumahku berada di Desa Krueng Seumanyam, sangat banyak kisah dan rahasiaku selama di Dayah, hanya Allah dan Abiya yang tahu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerimaan Santri Baru Yayasan Hidayatul Al Mustafid telah dibuka!!!